بِسمِ الله الرَّحمن الرَّحيم
Nama : Husni
Mubarok
NIM : 1413122021
Semester : VI PBA A
Risensi Novel
Mempelai Sang Dajjal
Mempelai Sang Dajjal
A.
Identitas
Buku
Judul Buku : Mempelai Sang Dajjal
Penulis : Najib Kailani
Bahasa : Bahasa Arab
Penyelaras Bahasa : Maruta Amr
Halaman : vi, 596 hlm
Penerbit : Fitrah Rabbani
Penulis : Najib Kailani
Bahasa : Bahasa Arab
Penyelaras Bahasa : Maruta Amr
Halaman : vi, 596 hlm
Penerbit : Fitrah Rabbani
B.
Isi
Mempelai
sang dajjal merupakan sejarah sedih ikhwanul muslimin di mesir dengan rasa ketegaran
dan ketenangan dalam mengahadapinya, dajjal
sebuah nama yang mengerikan, prilakunya dan pikiranya setengah setan. tetapi
gerakan ikhwanul muslimin negara mesir mengalami perlakuan dajjal sebelum
dajjal asli di akhir jaman, yaitu Athwa Al-Mawani sang dajjal berpangkat Letnal
Kolonel, dia mempunyai kekuasaan besar terutama didalam penjara militer, kegemaranya
selain minium wisky adalah menyiksa habis – habis para tahanan penjara dengan
berbagai macam siksaan, seperti mencambuk, memukul atau menyuruh anjin
–anjingnya yang buas untuk mencengkram tahanan samapi berdarah. Dia sangat
setia kepada presidenya yaitu Gamal Abdul Naser yang menggombar gambir
revolusi, presiden tersebut sangat takut kepada gerakan Ikhwanul muslimin yang
ingin mengembalikan sistem negara kepada Syari’at, dia menyangka gerakannya
akan menghancurkan negara terutama kepemerintahanya.
Dengan
demikian dia mempercayai sepenuhnya kepada Athwa yang setia untuk membereskan
gerakan tersebut. Athwa mempunyai intelejen yang banyak untuk mengintai - ngintai ikhwanul muslimin, siapa saja orang yang
di curigai harus ditahan dipenjara militer dan disiksa dengan sangat keras
sampai mereka mengakui tuduhan yang diberikan. Orang - orang ikhwan yang tidak
bersalah ini harus menerima siksaan
setiap harinya, sungguh bejad kelakuan Athwa dan pengikutnya.
Suatu
hari Athwa bertemu seorang wanita yaitu Nabila saat dia sedang mengunjungi
penjara militer, dia menangis dan terengah – engah hatinya saat menyaksikan
siksaan yang dihadapi para tahanan, dia beranggapan bahwa itu melanggar
keadilan, kehoramatan, dan hak asasi manusia. Disana Nabila bertemu dengan
sebagian ikhwanul muslimin yang ditahan dengan alasan yang tidak jelas, salah
satunya Salwa dia ditahan karena suaminya dicurigai mengikuti gerakan ikhwanul
muslimin. Nabila yang berhati lembut ini mampu meluluhkan hati keras dajjal
itu, Atwha sangat cinta terhadap Nabila sampai dia ingin melamarnya, dia beranggapan
Nabila berbeda dengan wanita lainya, seiring berjalannya waktu Nabila
mengetahui tentang busuknya kelakuan athwa sang dajjal tersebut, dia tidak ingin
mempunyai suami seperti athwa tetapi dia tidak mungkin bisa menolaknya karena
athwa keras kepala dan bisa melakukan apa saja yang dia mau, dia harus
menghadapinya dengan ketegaran, kecerdikan, dan ketenangan.
Nabila
seorang guru sejarah di sekolah dasar, dia gemar membaca buku, puisi, sejarah pahlawan,
dia lebih senang hidup yang damai dan penuh kasih sayang dan dia juga mempunyai
harapan yang tinggi untuk negara mesir ini terutama setelah terjadinya
revolusi. mengenal kehidupan athwa dan pengikutnya dia beranggapan bahwa
pemerintah sudah melanggar kemanusiaan, keadilan dan syari’at. Bahkan Nabila
sampai sakit karena banyak permasalahan yang harus di hadapi setelah mengenal
athwa.
Sakitnya
Nabila membuat dia kenal dengan dr. salim seorang dokter yang ahli, dokter itu bagi Nabila bukan hanya sekedar
dokter tetapi sekaligus sebagai teman dekat. Nabila suka bercerita dan meminta
solusi kepada dokter itu tentang masalah yang dihadapinya, salah satu
masalahnya yaitu Atha sang dajjal ingin segera menikahinya tetapi dia tidak
mungkin menikah dengan orang seperti athwa yang hatinya seperti dajjal, namun
dia tidak bisa menolaknya seenaknya saja karena athwa orang yang keras hatinya
apa saja yang dia inginkan harus tercapai, jika seandainya saja Nabila
nenolaknya dia harus terima berbagai ancamanya yang athwa akan lakukan.
Solusi
yang diberikan oleh dr. salim terhadap Nabila yaitu dia harus berani
meninggalkan mesir negara tercinta ini, dengan cara dia pergi ke negara Kuwait,
disana dia bisa bebas dari permasalahan yang dihadapi, terhindar dari athwa.
Namun dia sangat keberatan untuk meninggalkan negara ini, orang tua dan
keluarganya, tetapi apalah daya tangan tak sampai akhirnya dia mengorbankan
semua itu, dengan bantuan dr. salim dan temanya dia pergi ke Kuwait dan bekerja
disana beberapa tahun sampai keadaan negara mesir aman dan penuh keadialan.
Begitulah perjuangan selalu akan
beriringan dengan pengorbanan pejuangnya.
Dengan segala kepedihan dan heroisme Novel ini, ada beberapa yang patut menjadi catatan. Diantaranya mengenai kesalahan ketik huruf dibeberapa halaman tiap bab. Kemudian tentang dr. Salim yang munculnya dalam novel ini terasa sebagai pelengkap. Serta tentang kejelasan status dr. Salim apakah ia anggota Ikhwan atau bukan karena pada beberapa bagian cerita pada novel ini, ia tidak menolak ketika Nabila memegang tangannya dan juga pundaknya. Jika dia anggota Ikhwan rasanya menjadi sesuatu yang janggal andai ia melakukan hal tersebut.
Dengan segala kepedihan dan heroisme Novel ini, ada beberapa yang patut menjadi catatan. Diantaranya mengenai kesalahan ketik huruf dibeberapa halaman tiap bab. Kemudian tentang dr. Salim yang munculnya dalam novel ini terasa sebagai pelengkap. Serta tentang kejelasan status dr. Salim apakah ia anggota Ikhwan atau bukan karena pada beberapa bagian cerita pada novel ini, ia tidak menolak ketika Nabila memegang tangannya dan juga pundaknya. Jika dia anggota Ikhwan rasanya menjadi sesuatu yang janggal andai ia melakukan hal tersebut.
Meskipun begitu alur yang dibuat oleh
Najib Kailani mengalir lancar. Melompat dari satu bagian cerita ke bagian
cerita yang lain yang seperti tidak mempunyai keterkaitan. Tetapi Najib Kailani
meramunya menjadi sebuah cerita yang saling melengkapi antar kejadian.
Akhirnya,
sesungguhnya Allah tidak akan pernah meninggalkan hamba-hamba-Nya sendiri.
Mihnah-mihnah yang terjadi pada Ikhwan telah menjadi pembuka akan kebobrokan
pemimpin-pemimpin negara-negara Islam. Bahwa mereka tidak pernah rela Islam dan
orang-orang ikhlas menjadi pemimpin. Keinginan mereka melenyapkan Ikhwan dari
bumi Mesir dan sejarah dunia tidak pernah terjadi. Bahkan yang terjadi
sebaliknya. Banyak gerakan Islam kontemporer menjadikan Ikhwan sebagai rujukan
pergerakannya. Dan Ikhwan sendiri tetap eksis hingga saat ini bahkan hampir
disetiap negara. Wallahu a’lam.